Rabu, 26 September 2012


Proses Perancangan Database

Proses perancangan database terdiri dari 6 tahap:
  • Tahap 1, Pengumpulan data dan analisis
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
Secara khusus proses perancangan berisi 2 aktifitas paralel:
  1. Aktifitas yang melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database,
  2. Aktifitas mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi-aplikasi perangkat lunak.
Di lain pihak, kita biasanya menentukan perancangan aplikasi-aplikasi database dengan mengarah kepada konstruksi skema database yang telah ditentukan selama aktifitas yang pertama.
6 tahapan diatas tadi tidak harus diproses berurutan. Pada tahap ke 1 merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan penggunaan database. Tahap 6 merupakan implementasidatabase-nya.
Tahap 1 dan 6 kadang-kadang bukan merupakan bagian dari perancangan database. Sedangkan yang merupakan inti dari proses perancangan database adalah pada tahap 2, 4, 5.
  • Tahap 1 – Pengumpulan data dan analisa
    Merupakan suatu tahap dimana kita melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistemdatabase, termasuk para user yang ada dan para useryang baru beserta aplikasi-aplikasinya. Kebutuhan-kebutuhan dari para user dan aplikasi-aplikasi inilah yang kemudian dikumpulkan dan dianalisa.
    Berikut ini adalah aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa:
    1. Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
    2. Peninjauan dokumentasi yang ada
    3. Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
    4. Daftar pertanyaan dan wawancara
  • Tahap 2, Perancangan database secara konseptual
    Pada tahap ini akan dihasilkan conceptual schema untuk database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan sebuah high-level data modelseperti ER/EER modelselama tahap ini. Dalam conceptual schema, kita harus merinci aplikasi-aplikasi databaseyang diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin.Tahap perancangan databasesecara konseptual mempunyai 2 aktifitas pararel:
    1. Perancangan skema konseptual
      Menguji kebutuhan-kebutuhan data dari suatu database yang merupakan hasil dari tahap 1 dan menghasilkan sebuah conceptual database schema pada DBMS-independent model data tingkat tinggi seperti EER (Enhanced Entity Relationship) model.Untuk menghasilkan skema tersebut dapat dihasilkan dengan penggabungan bermacam-macam kebutuhan user dan secara langsung membuat skema database atau dengan merancang skema-skema yang terpisah dari kebutuhan tiap-tiap user dan kemudian menggabungkan skema-skema tersebut. Model data yang digunakan pada perancangan skema konseptual adalah DBMS-independent dan langkah selanjutnya adalah memilih DBMS untuk melakukan rancangan tersebut.
    2. Perancangan transaksi
      Menguji aplikasi-aplikasi databasedimana kebutuhan-kebutuhannya telah dianalisa pada fase 1, dan menghasilkan perincian transaksi-transaksi ini.Kegunaan tahap ini yang diproses secara paralel bersama tahapp perancangan skema konseptual adalah untuk merancang karakteristik dari transaksi-transaksidatabase yang telah diketahui pada suatu DBMS-independent. Transaksi-transaksi ini akan digunakan untuk memproses dan memanipulasi database suatu saat dimana database tersebut dilaksanakan.
  • Tahap 3, Pemilihan DBMS
    Pemilihan databaseditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor teknik, ekonomi, dan politik organisasi.Contoh faktor teknik:
    Keberadaan DBMS dalam menjalankan tugasnya seperti jenis-jenis DBMS (relational, network, hierarchical, dan lain-lain), struktur penyimpanan, dan jalur akses yang mendukung DBMS, pemakai, dan lain-lain.Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS :
    1. Struktur data
      Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis hirarki dari DBMS harus dipikirkan.
    2. Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
      Jika staf programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan suatu DBMS, maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
    3. Tersedianya layanan penjual
      Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu memecahkan beberapa masalah sistem.
  • Tahap 4, Perancangan database secara logika (data model mapping)
    Tahap selanjutnya adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih. Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal yang dihasilkan pada tahap 2. Pada tahap ini, skema konseptual ditransformasikan dari model data tingkat tinggi yang digunakan pada tahap 2 ke dalam model data dari model data dari DBMS yang dipilih pada tahap 3.Pemetaan tersebut dapat diproses dalam 2 tingkat:
    1. Pemetaan system-independent
      Pemetaan ke dalam model data DBMS dengan tidak mempertimbangkan karakteristik atau hal-hal yang khusus yang berlaku pada implementasi DBMS dari model data tersebut.
    2. Penyesuain skema ke DBMS yang spesifik
      Mengatur skema yang dihasilkan pada langkah 1 untuk disesuaikan pada implementasi yang khusus di masa yang akan datang dari suatu model data yang digunakan pada DBMS yang dipilih.Hasil dari tahap ini memakai perintah-perintah DDL (Data Definition Language) dalam bahasa DBMS yang dipilih yang menentukan tingkat skema konseptual dan eksternal dari sistem database. Tetapi 10 dalam beberapa hal, perintah-perintah DDL memasukkan parameter-parameter rancangan fisik sehingga DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap perancangan databasesecara fisik telah lengkap.Tahap ini dapat dimulai setelah pemilihan sebuah implementasi model data sambil menunggu DBMS yang spesifik yang akan dipilih. Contoh: jika memutuskan untuk menggunakan beberaparelational DBMS tetapi belum memutuskan suatu relasi yang utama. Rancangan dari skema eksternal untuk aplikasi-aplikasi yang spesifik seringkali sudah selesai selama proses ini.
  • Tahap 5, Perancangan database secara fisik
    Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file databaseuntuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema(pada istilah 3 level arsitektur DBMS).Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan databasesecara fisik :
    1. Response time
      Waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi database yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses database untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.
    2. Space utility
      Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file database dan struktur-struktur jalur akses.
    3. Transaction throughput
      Rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem database, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file database.
  • Tahap 6, Implementasi Sistem database
    Setelah perancangan secara logika dan secara fisik lengkap, kita dapat melaksanakan sistem database. Perintah-perintah dalam DDL dan SDL(Storage Definition Language) dari DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema database danfile-file database (yang kosong). Sekarang databasetersebut dimuat (disatukan) dengan datanya.Jika data harus dirubah dari sistem komputer sebelumnya, perubahan-perubahan yang rutin mungkin diperlukan untuk format ulang datanya yang kemudian dimasukkan ke database yang baru. Transaksi-transaksi database sekarang harus dilaksanakan oleh para programmmer aplikasi.Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji. Suatu saat transaksi-transaksi tersebut telah siap dan data telah dimasukkan ke dalam database, maka tahap perancanga
  • n dan implementasi telah selesai, dan kemudian tahap operasional dari sistem databasedimulai.
REFERENSI :  http://sistembasisdata-satu.blogspot.com/
SUMBER:http://tito0809.wordpress.com/2010/11/18/pengertian-informasi-data-sistem-sitem-informasi-dan-uml/

Pengertian Informasi, Data, Sistem, Sitem Informasi


INFORMASI
Di dalam pengolahan sistem pada akhirnya menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. Defenisi umum untuk informasi dalam sistem informasi menurut  Jogiyanto H.M (1990; 11) :“Informasi adalah data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya”.
Menurut RobertG.Murdik (1973; 12) :“Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.
Jadi Informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang..
Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu :
  1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti benar.
  2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.
  3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang talah ada.
  4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah.
  5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut.
Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
  • Informasi harus akurat dan jelas, Yaitu informasi yang tidak mengandung keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.
  • Up to date (Tepat waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak mempinyai nilai.
  • Informasi harus relevan, Yaitu informasi itu diterima bagi orang yang membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.

Metode pengumpulan data / Informasi :
1.  Pengamatan langsung
2.  Wawancara
3.  Perkiraan koserponden
4.  Daftar pertanyaan

Kualitas informasi;
Tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
  • Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
  • Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
  • Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

DATA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Sistem
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Sistem menurut para ahli
L. James Havery
Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
John Mc. Manama
Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
C.W. Churchman
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
J.C. Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Syarat -syarat sistem :
  1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan
  2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
  3. Adanya hubungan diantara elemen system
  4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari pada elemen system
  5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen Klasifikasi sistem
Sistem Informasi
  • Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud adalah komponen input, model, output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen pengendali.
  • Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan qq
  • Sistem Informasi adalah satu Kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
  • Sistem Informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu; kebanyakan SI dikomputerisasi.
  • Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
  • Sistem informasi adalah kumpulan antara sub-sub sistem yang salaing berhubungan yang membentuk suatu komponen yang didalamnya mencakup input-proses-output yang berhubungan dengan pengolaan informasi (data yang telah dioleh sehingga lebih berguna bagi user)
  • Sistem informasi adalah sistem yang saling berhubungan dan terintegrasi satu dengan yang lain dan bekerja sesuai dengan fungsinya untuk mengatur masalah yang ada.
  • Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna yang berpengalaman di bidangnya.

UML (Unified Modelling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).
Sejarah UML
Sejarah UML sendiri cukup panjang. Tahun 1950-an saat keterbatasan hardware, media penyimpanan dan software pemrograman, muncul metode perancangan sistem yang berbasis proses. Muncul diagram-diagram terkenal seperti Data Flow Diagram (DFD). Inti dari diagram ini adalah entitas apa dan melakukan proses apa dengan metode yang sangat terkenal SDLC: System Development Life Cycle. Tahun 1976, Chen menemukan Entity Relationship Diagram (ERD) yang berguna dalam memodelkan database dari suatu proses. Dimulailah era metode perancangan sistem berbasis DATA. Muncul istilah terkenal: Relational Database Management System (RDBMS). Metode perancangan ini berusaha menutupi kelemahan metode perancangan berbasis proses. Perlu diketahui bahwa proses sangat cepat berubah dibandingkan data.
Sampai era tahun 1990, Tahun 90-an, diiringi membanjirnya software berorientasi object, bahkan hingga ke database seperti Oracle, SQL Server, dan lain-lain sudah menganut OR-DMBS (Object Relational – DBMS).  Seperti kita ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch [1], metodologi coad [2], metodologi OOSE [3], metodologi OMT [4], metodologi shlaer-mellor [5], metodologi wirfs-brock [6], dsb. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group. Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek. Hingga saat ini UML sudah versi 2.2.
Konsep Dasar UML
Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus kita perhatikan, yaitu menguasai pembuatan diagram UML dan menguasai langkah-langkah dalam analisa dan pengembangan dengan UML.
Komponen penyusun utama dari UML adalah things dan relationships; yang dikombinasikan dengan cara berbeda-beda dengan mengikuti aturan yang berbeda pula untuk menghasilkan tipe diagram yang berbeda. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut:
  1. use case diagram
  2. class diagram
  3. statechart diagram
  4. activity diagram
  5. sequence diagram
  6. collaboration diagram
  7. component diagram
  8. deployment diagram

SQL (DML, DDL, DCL)

DDL, DML dan DCL di SQL
Referensi By: www.greenSql.com 

     DDL

     Data Definition Language (DDL) laporan yang digunakan untuk mendefinisikan struktur database atau skema.

     o CREATE - untuk membuat objek dalam database

     o ALTER - mengubah struktur database

     o DROP - menghapus objek dari database

     o truncate - menghapus semua catatan dari meja.

     o KOMENTAR - menambahkan komentar ke kamus data

     o RENAME - mengganti nama suatu objek

     DML

     Data Manipulasi Language (DML) pernyataan yang digunakan untuk mengelola data dalam obyek skema.

     o SELECT - mengambil data dari database

     o INSERT - data masukkan ke dalam tabel

     o UPDATE - update data yang ada dalam tabel

     o DELETE - menghapus semua catatan dari meja, ruang untuk catatan tetap

     o MERGE - upsert operasi (memasukkan atau memperbarui)

     o PANGGILAN - panggilan subprogram PL / SQL atau Java

     o MENJELASKAN RENCANA - menjelaskan jalur akses ke data

     o LOCK TABLE - concurrency control

     DCL

     Data Control Language (DCL) laporan. Beberapa contoh:

     o GRANT - memberikan hak akses pengguna ke database

     o REVOKE - menarik hak akses diberikan dengan perintah GRANT

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. thx info nya

    kunjungi juga:)

    http://blog.binadarma.ac.id/kurniawan

    BalasHapus